TINGKATKAN LITERASI, SWARA SISWA JADI ALTERNATIF SOLUSI

 Tingkatkan Literasi, Swara Siswa Jadi Alternatif Solusi

Tingkat literasi Indonesia masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya minat baca masyarakat, kurangnya akses ke buku dan perpustakaan, serta minimnya pembinaan literasi sejak dini.

Untuk meningkatkan tingkat literasi di Indonesia, dibutuhkan berbagai upaya yang terintegrasi dan berkelanjutan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan akses terhadap buku dan perpustakaan. Pemerintah dapat memberikan dana dan dukungan untuk membangun lebih banyak perpustakaan di daerah-daerah terpencil dan memfasilitasi pengadaan buku-buku berkualitas untuk masyarakat.

Selain itu, penting juga untuk memperkenalkan budaya literasi sejak dini melalui program-program pendidikan di sekolah. Dengan memperkenalkan kegemaran membaca sejak dini, anak-anak akan tumbuh menjadi generasi yang lebih gemar membaca dan berkembang menjadi individu yang lebih kreatif dan inovatif.

Tidak hanya itu, peran masyarakat juga sangat penting dalam meningkatkan tingkat literasi. Masyarakat dapat membentuk kelompok-kelompok membaca dan mengadakan kegiatan literasi bersama seperti diskusi buku, lokakarya menulis, dan pertunjukan teater. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, lingkungan literasi yang kondusif dapat tercipta dengan lebih mudah.

Terakhir, dukungan dari berbagai pihak terkait juga sangat diperlukan, termasuk dari sektor swasta. Perusahaan-perusahaan dapat memberikan sumbangan buku dan menyelenggarakan program-program literasi untuk masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.

Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, diharapkan tingkat literasi di Indonesia dapat meningkat dan masyarakat dapat lebih mudah mengakses informasi serta mengembangkan potensi diri.

Empat pilar literasi komunikasi dan informatika (Kominfo) adalah:

Etika Digital

Budaya Digital

Keamanan Digital

Cakap Digital

Etika Digital yaitu menyesuaikan diri, berpikir rasional dan mengutamakan netiket (pengembangan tata kelola etika digital), Budaya Digital adalah membangun wawasan  kebangsaan dalam berinteraksi di ruang digital. Sedangkan arti dari Keamanan Digital yaitu meningkatkan kesadaran perlindungan dan keamanan data pribadi. Memahami perangkat keras dan lunak Teknologi Informasi dan Komunikasi serta sistem operasi digital adalah definisi dari Keterampilan Digital.

Dengan penerapan 4 (empat) pilar tersebut diharapkan dapat mewujudkan pemanfaatan tekonologi yang produktif, aman, beretika serta berbudaya oleh masyarakat dan ASN bisa menjadi teladan.

Terlepas dari kendala yang ada, dengan adanya Swara Siswa sebagai media bagi pelajar kota bekasi diharapkan dapat meningkatkan budaya literasi agar dapat menjadi pelajar yang cerdas. 

Penulis Artikel : Nashifa Naila Khairani (SMA Korpri Bekasi)


JURNALISTIK MUDA KOTA BEKASI


Penanggung jawab     : Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Penasehat                    : Asep Arwin Kotsara, M.Eng

Pemimpin Redaksi      : Kokom Komariah, S.Si.

Pembina                       : Ahmad Bani, S.Pd.

                                       Salsabila Naqiyah, S.Si.

                                       Asep Nurhidayat, S.Pd

                                      Kokom Komariah, S.Si.

Instagram                    : @swarasiswa

Tim Liputan                : Tim Jurnalistik Muda Kota Bekasi Gen 11

Share on Google Plus

About Swara Siswa

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Posting Komentar