Assalamu'alaikum, Hallo guys... Saat ini seperti kita alami
semua,bahkan seluruh Dunia sedang di serang oleh wabah virus corona (COVID-19).
Banyak hal yang berdampak, seperti pikiran yang stress, cemas atau takut. Hal ini dapat
menimbulkan psikis mental bagi diri kita akibat stress yang berlebihan. Apasi, yang dimaksud stress ini?? Dan apa saja dampak dari
stress yang berlebihan??
Nah, berikut hasil kulwap yang diadakan Ikatan Osis Kota Bekasi (IKOSI) Zona 1 pada Sabtu (4/4/2020). Membahas tips mengelola diri ditengah pandemi. Dipandu pemateri oleh kak Fiqhunnisa Ulumuddin (Alumni Psikolog Undip) HRD PT. BPRS HIK BEKASI
Saat ini, kita sedang sama sama menghadapi wabah virus
corona (COVID-19), perasaan yang bergejolak di dalam diri kita, seperti
perasaan takut,cemas atau bahkan stess sendiri menghadapi ini. Perasaan itu biasanya muncul pada masa transisi, biasanya
kita hidup dalam gaya bebas, artinya, bisa bebas beraktifitas. Tetapi, di masa
transisi ini, kita harus #dirumahaja untuk menghindari pandemi wabah corona
(COVID-19).
Stress itu adalah respon dari setiap tekanan yang kita
hadapi. Stress yang berkepanjangan dapat menimbulkan efek sedih,menangis,
tidak mau makan dan bisa mengarah ke depresi. Jika masih belum mencari bantuan
juga,bisa menimbulkan perilaku suicide (bunuh diri). Dalam struktur
kepribadian manusia itu ada 3, yaitu ID, Ego dan Superego. ID yaitu hanya
mementingkan segala hal yang membuat kita senang. Ego adalah sisi lain atau sisi
bijak kita, penghubung antara ID dan Superego. Sedangkan Superego adalah diri
terideal kita.
Stress dalam diri kita mempunyai dua sisi. Yang pertama, stress yang baik, yaitu ketika setiap stressor (sumber tekanan) bisa
menimbulkan efek positif atau bermanfaat bagi individu yang mengalaminya.
Contoh : Kita hidup tertekan dengan kondisi pandemik,yang
kita lakukan adalah memelihara kebersihan dan kesehatan (personal hygiene),seperti rajin mencuci tangan dan sebagainya.
Yang kedua, stress yang buruk (distress),yaitu
ketika sumber tekanan menimbulkan efek negatif atau tidak menyenenangkan
untuk individu yang mengalaminya. Nah,ini biasanya akan bermasalah ketika memaknai sumber
tekanan sebagai sesuatu yang mengancam.
Dalam pemikiran manusia itu bermula dari sumber tekanan. Kemudian, meresap ke otak, sehingga memaknai sumber tekanan yang terjadi dibagian kognitif dan merangsang sebagai respon dari sumber tekanan. Apakah berkembang menjadi eustress atau distress?.
Pada bagian kognitif kita, juga bisa mempengaruhi respon
stress yang akan kita keluarkan. Tetapi, jika kita menyikapi sumber tekanan
dengan positive. Maka, mampu berkembang menjadi eustress (stress yang baik).
Jika negatif, maka akan berkembang menjadi distress (stress yang buruk). Ingat, bahwa kita memiliki kontrol atas diri kita sendiri.
Artinya, kita bisa mengontrol perasaan buruk yang ada dalam diri kita.
Caranya :
1. Kita kenali dulu apa yang membuat diri kita cemas, takut
atau stress.
2. Lakukan self talk (berbicara pada diri sendiri). Misal,
perasaan cemas karena Covid-19. Lakukan self talk "Hai diri, aku tau kamu
cemas. Itu wajar, tapi hanya cemas tidak bisa menyelesaikan semuanya."
Nah,dari sini kita cari tahu hal apa saja yang bisa kita
lakukan agar terhindar dari Covid-19.Yaitu dengan melakukan gaya hidup sehat serta bersih. Jangan
lupa untuk berolahraga, seperti senam, workout (semacam shit up, flying jack,
squad, yoga dan lain lain). Sesuaikan dengan kemampuan kita masing masing dan
Stay Happy.
Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi efek
psikis yang timbul dari Covid-19. Salah satunya,dengan meningkatkan
religiusitas kita. Banyak penelitian yang menunjukkan jika tingkat religiusitas
seseorang bisa mengurangi coping stress (usaha untuk meredakan stress). Artinya,
kita bisa menjadikan ritual keagamaan seperti sholat, berdoa dan berzikir
sebagai sarana untuk membuat diri kita menjadi Calm Down.
#Disimpulkan dari Kulwap IKOSI Zona1
JURNALISTIK MUDA KOTA BEKASI
Penanggung Jawab : Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Penasehat : Ir. H. Asep Arwin Kotsara, M.Eng
Pembina : Kokom Komariah, S.Si
Pimpinan Redaksi : Guntara. S.Kom
Tim Liputan : Tim Jurnalistik Muda Kota Bekasi Generasi 7
Penyusun : Mega Dela Safitri (SMK Attaqwa 05 Kebalen)
0 komentar:
Posting Komentar